Tak mampu lagi santunku terucap
Jiwapun terdiam dingin
Hingga membeku laksana bongkahan es
Rintihan kalbu semakin mencekam dalam kebekuan
Kedunguanku mengahancurkan semua mimpi indah bersamamu
Menorehkan penyesalan yang tak mampu terucap
Menghimpit sesak yang tak dapat terurai
Kehilanganmu hanya meninggalkan jejak luka
Semakin lama yang semakin tak tertahan..
Sosok pribadi yang begitu lembut dan indah
Yang pernah menemani dalam kesendirian
Yang pernah menghangatkan dikala hati membeku
Yang pernah meneteskan air mata bersama kesedihanku
Kini pergi meninggalkan jejak kenangan
Canda tawa bersamamu kini hanya penantian
Tutur sapa dengan dirimu kini hanyalah impian
Jauh tatapan menerawang hanya untuk mengenang
Jauh santun berkata hanya untuk beucap maaf
Jauh hati mengharap hanya untuk menguntai rindu
Walau ku tau beribu benci yang engkau hadirkan
Namun hati akan terus menanti dirimu kembali, hingga ujung waktuku
Total Tayangan Halaman
Category
- aku (15)
- catatan teman (32)
- kahlil gibran (5)
- korban cinta (2)
- maron probolinggo (1)
- puisi cinta (26)
- sufi (22)
tentang saya
Rabu, 01 Desember 2010
puisi
by rafa di 10.33
Label: puisi cinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komen:
Posting Komentar